Jakarta - Di tengah riuhnya perpustakaan,terlihat
sosok seorang gadis yang berasahaja namun dibalik kesederhanaannya tersebut
terpancar aura yang menyiratkan gairah kehidupan yang penuh semangat menuju
masa depan yang gemilang. Namanya Helvira mahasiswi semester 4 di salah satu universitas
swasta di Jakarta. Orangnya ramah dan friendly
dan selalu menjadi sebuah figur yang bisa diteladani oleh teman-temannya.Dari
kesantunannya yang berbicara sangat
terjaga sehingga menyiratkan bahwa dia adalah seorang mahasiswi berprestasi dan
inovatif .
Dibalik ketegaran kepribadian gadis itu ternyata Helvira
menyimpan beban hidup yang cukup berat untuk dijalani. Hidup dengan orang tua
tunggal yang berperan ganda sebagai ibu dan ayah tidak membatasi ia dalam
mencapai prestasi belajar karena ibunya adalah perempuan hebat yang selalu
disiplin dalam membimbing anaknya untuk menjadi anak yang santun dan memiliki
semangat untuk berprestasi .
“Ibu saya selalu mengajarkan untuk displin dan maksimal
dalam memberi semangat belajar karena itu saya selalu termotivasi untuk meraih
prestasi”.Ujar Helvira (20) Minggu (30/04/17)
Dampak dari bagaimana orang tua itu sendiri memandang betapa
pentingnya pendidikan sangat mempengaruhi sudut pandang anak di masa depan,
dorongan dan cara membimbing anak dengan baik merupakan langkah yang tepat agar
anak tahu akan pentingnya pendidikan dan terpacu dalam meraih prestasi belajar.
Sehingga akibat rasa peduli terhadap
pendidikan yang diterapkan sejak dini, anak akan terbiasa menomor satukan
pendidikan dan menuai hasil yang maksimal.
Prestasi Belajar
Remaja Broken Home
Menurut Karla seorang dosen jurusan psikolog di Universitas
Bina Nusantara.Pandangan terhadap pendidikan jika remaja broken home akan menganggap pendidikan itu nomor sekian, karena
mereka masih berkutat dengan masalah dan berpandangan orang tuanya berbeda
dengan orang tua yang lain . Tetapi tergantung bagaimana pandangan anak tersebut yang
dipengaruhi oleh orang tua. Jika orang tua nya meganggap pendidikan itu tidak
penting mau yang broken home atau tidak jika orang tuanya tidak mementingkan
pendidikan pasti ia tidak mennggap penting .
Namun seperti metode pembelajaran yang diterapkan oleh ibu
Helvira ia sangat menganggap pendidikan adalah bagian terpenting dalam dirinya
dan ia selalu unggul dan mendapat hasil yang memuaskan.
“Dari SD saya sudah mendapat peringkat pertama dikelas, dan
terakhir semester 3 kemarin saya memperoleh IPK 3,85”. Lanjut Helvira
Peran Orang Tua bagi
Remaja Broken Home
Psikis remaja broken home sangat dipengaruhi oleh dua orang sosok, ayah dan ibu atau
pengganti ayah dan ibu . jadi peran ibu pasti sangat penting. Tapi disatu sisi
ibu tersebut harus mencari satu sosok laki-laki atau mungkin itu kakek atau
kerabat lain jika pada kondinya ibu si anak itu tidak menikah lagi.
“Contohnya artis jessica iskandar mengganti sosok ayah untuk
anaknya adalah kakak nya sendiri. Yang ideal seperti itu hatus ada pengganti
nya. Kalau dia melihat ibunya terus menjadi sosok ayah dan ibu maka secara
tidak langsung anak itu berfikir kalau dia perempuan maka ia akan seperti itu. Tetapi
di lingkungan sosial nya anak itu tidak akan bisa melihat sosok lain perempuan.
Balik lagi peran ibu pasti sangat
penting hanya saja tidak bisa ibu saja . untuk pendidikan peran ibu pasti
sangat penting . anak itu menganggap pendidikan itu penting apa tidak
tergantung bagaimana peran orang tua dalam pandangan anak tersebut tentang
pendidikan” Tutup Karla .
Cara orang tua merangkul anak yang acuh terhadap pendidikan
adalah pertama orang tuanya dulu harus berubah. Kedua harus sama-sama memiliki
harapan yang sama. Agar dapat diskusi dan tidak cuman salah satu. Karena jika orang
tuanya, tetapi jika orang tuanya sudah peduli mungkin kita bisa melihat bagaimana harapan
yang diberikan orang tua kepada anak. Mungkin terlalu tinggi dan anaknya tidak mampu mencapainya.