Rabu, 03 Mei 2017

Broken Home :Tidak Tunduk Meski Terjatuh




Jakarta  - Di tengah riuhnya perpustakaan,terlihat sosok seorang gadis yang berasahaja namun dibalik kesederhanaannya tersebut terpancar aura yang menyiratkan gairah kehidupan yang penuh semangat menuju masa depan yang gemilang. Namanya  Helvira mahasiswi semester 4 di salah satu universitas swasta di Jakarta. Orangnya ramah dan friendly dan selalu menjadi sebuah figur yang bisa diteladani oleh teman-temannya.Dari kesantunannya yang  berbicara sangat terjaga sehingga menyiratkan bahwa dia adalah seorang mahasiswi berprestasi dan inovatif .

Dibalik ketegaran kepribadian gadis itu ternyata Helvira menyimpan beban hidup yang cukup berat untuk dijalani. Hidup dengan orang tua tunggal yang berperan ganda sebagai ibu dan ayah tidak membatasi ia dalam mencapai prestasi belajar karena ibunya adalah perempuan hebat yang selalu disiplin dalam membimbing anaknya untuk menjadi anak yang santun dan memiliki semangat untuk berprestasi .

“Ibu saya selalu mengajarkan untuk displin dan maksimal dalam memberi semangat belajar karena itu saya selalu termotivasi untuk meraih prestasi”.Ujar Helvira (20) Minggu (30/04/17)
Dampak dari bagaimana orang tua itu sendiri memandang betapa pentingnya pendidikan sangat mempengaruhi sudut pandang anak di masa depan, dorongan dan cara membimbing anak dengan baik merupakan langkah yang tepat agar anak tahu akan pentingnya pendidikan dan terpacu dalam meraih prestasi belajar. Sehingga akibat  rasa peduli terhadap pendidikan yang diterapkan sejak dini, anak akan terbiasa menomor satukan pendidikan dan menuai hasil yang maksimal.



Prestasi Belajar Remaja Broken Home
Menurut Karla seorang dosen jurusan psikolog di Universitas Bina Nusantara.Pandangan terhadap pendidikan jika remaja broken home akan menganggap pendidikan itu nomor sekian, karena mereka masih berkutat dengan masalah dan berpandangan orang tuanya berbeda dengan orang tua yang lain . Tetapi tergantung  bagaimana pandangan anak tersebut yang dipengaruhi oleh orang tua. Jika orang tua nya meganggap pendidikan itu tidak penting  mau yang broken home atau tidak jika orang tuanya tidak mementingkan pendidikan pasti ia tidak mennggap penting .

Namun seperti metode pembelajaran yang diterapkan oleh ibu Helvira ia sangat menganggap pendidikan adalah bagian terpenting dalam dirinya dan ia selalu unggul dan mendapat hasil yang memuaskan.

“Dari SD saya sudah mendapat peringkat pertama dikelas, dan terakhir semester 3 kemarin saya memperoleh IPK 3,85”. Lanjut Helvira

Peran Orang Tua bagi Remaja Broken Home 

Psikis remaja broken home sangat dipengaruhi  oleh dua orang sosok, ayah dan ibu atau pengganti ayah dan ibu . jadi peran ibu pasti sangat penting. Tapi disatu sisi ibu tersebut harus mencari satu sosok laki-laki atau mungkin itu kakek atau kerabat lain jika pada kondinya ibu si anak itu tidak menikah lagi. 

“Contohnya artis jessica iskandar mengganti sosok ayah untuk anaknya adalah kakak nya sendiri. Yang ideal seperti itu hatus ada pengganti nya. Kalau dia melihat ibunya terus menjadi sosok ayah dan ibu maka secara tidak langsung anak itu berfikir kalau dia perempuan maka ia akan seperti itu. Tetapi di lingkungan sosial nya anak itu tidak akan bisa melihat sosok lain perempuan.  Balik lagi peran ibu pasti sangat penting hanya saja tidak bisa ibu saja . untuk pendidikan peran ibu pasti sangat penting . anak itu menganggap pendidikan itu penting apa tidak tergantung bagaimana peran orang tua dalam pandangan anak tersebut tentang pendidikan” Tutup Karla .

Cara orang tua merangkul anak yang acuh terhadap pendidikan adalah pertama orang tuanya dulu harus berubah. Kedua harus sama-sama memiliki harapan yang sama. Agar dapat diskusi dan tidak cuman salah satu. Karena jika orang tuanya, tetapi jika orang tuanya sudah peduli  mungkin kita bisa melihat bagaimana harapan yang diberikan orang tua kepada anak. Mungkin terlalu tinggi dan anaknya tidak mampu mencapainya.