Rabu, 14 Juni 2017

Kali kedua di Malaysia

Dari Ranah Minang pesawat dengan jadwal penerbangan senja itu bertujuan ke Batam, setelah  sampai di Batam, saya beristirahat karena esok Malaysia akan menyambut dengan rasa rindu karena 2 tahun tidak jumpa. Saya tidak naik pesawat ke Kuala Lumpur karena ingin mengunjungi saudara di Johor Bahru. Hanya butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke Johor Bahru dari Batam karena jarak tempuh yang bisa dibilang dekat untuk dilewati kapal.

Disepanjang perjalanan saya seakan tak ingin sia-sia menghabiskan waktu perjalanan ini dengan tidur, karena lautan biru dengan airnya yang jernih sangat sayang untuk dihiraukan. Pengalaman pertama yang berbeda dengan liburan ke Malaysia sebelumnya saya ini juga memberi gambaran bagaimana perbedaan negara Indonesia dan tetangga. Kapal-kapal besar mulai bermunculan, dan nampak dari kejauhan seperti menara di atas laut tapi untung saja sebelum saya bertanya-tanya sendiri dalam hati, nenek saya segera menjelaskan bahwa itu menandakan perbatasan antar Indonesia dengan Malaysia. Itu pertanda sebentar lagi saya hampir sampai.

Setelah sampai di Johor Bahru telinga saya langsung berinteraksi dengan mendengar berbagai bahasa mulai dari bahasa inggris, melayu itu sudah pasti dan bahasa india. Hari pertama di Malaysia dipakai untuk beristirahat dulu. Keesokan hari saya pergi ke Kuala Lumpur mengunjungi menara kembar yang menjadi tujuan wisata wajib jika sedang di Malaysia ibarat jalan-jalan ke Jakarta tidak mengunjungi Monas atau pergi ke Padang tidak bertemu Jam Gadang. Tidak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke menara ini. Bangunan menara yang megah dengan desain cesar pellu namanya yaitu motif yang lazim digunakan dalam seni islam mengingat budaya islam sudah menjadi ciri khas di Malaysia.



Diantara menara tersebut ada jembatan yang menghubungkan kedua menara tersebut, dibagun sebuah  jembatan yang menghubungkan kedua menara pada lantai 41 dan 42. Jembatan ini dibangun untuk  kunjungan turis yang datang dengan jumlah tiket yang terbatas. Dibawahnya, terdapat pusat pembelanjaan tersibuk. Terdapat pula taman KlCC yang menyediakan trek joging, kolam bermain, dan mempertunjukan kolam dengan air mancur simfonik. Selain itu terdapat pula Orkresta. Tak lupa saya mengabadikan beberapa momen tersebut dengan foto.

Tujuan selanjutnya yaitu Batu Caves. Batu Caves ini merupakan bukit kapur yang memiliki serangkaian gua dan didalamnya ada kuil untuk berdoa bagi umat Hindu, untuk mencapai hingga ke atas harus menaiki anak tangga yang banyak. Saya lihat dari bawah saja saya sudah memastikan jika saya naik maka itu akan lelah sekali sehingga saya mengurungkan niat untuk naik keatas dan hanya menukmati suasana di sekitar Batu Caves dengan memberi makan burung merpati sambil berfoto. Dari kejauhan sudah terlihat patung Dewa Murugan yang beearna keemasan. Waktu saya berkunjung ada pembugaran kuil dan tampak suasana pembangunan yang sedang berlangsung. Sehingga mungkin jika lain waktu saya berkesempatan kembali lagu dan pembangunan itu rampung mungkin Batu Caves menarik lagi.





Ada begitu banyak orang-orang India yang berpakaian sari dengan membawa perlengkapan untuk beribadah. Cuaca yang terik hampir sama di Jakarta membuat saya tidak begitu lama berada disini. Dan setelah usai berfoto saya segera pergi ke Johor Bahru . Kami memilih jalan perdesaan dengan melewati negara bagian seperti Negeri Sembilan, Malaka . Uniknya disetiap negara bagian Malaysia memiliki benderanya sendiri. Negeri Sembilan hampir sama dengan Padang daerah kelahiran saya. Bagaimana tidak Negeri Sembilan yang pada awalnya kawanan ini dibentuk oleh perantau Minangkabah dan menjadikan kawasan pemukiman pada nasa kejayaan Kesultanan Malaka.

Banyaknya kemiripan budaya, tata kota, makanan antara Indonesia dengan Malaysia membuat saya berfikir ini adalah salah satu alasan kenapa kerap kali terjadi konflik dengan negara tetangga ini. Namun kunjungan kali kedua saya di Malaysia ini memberikan wawasan dan pengalaman baru tentang Malaysia dan membuat saya tertarik untuk berkunjung di lain waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar